Teori Kognitif Kontemporer
Teori Kognitif Kontemporer
Dalam tahun 1980-an, konsep
kognisi, sebagian besarnya mewarnai konsep sikap. Istilah "kognisi"
digunakan untuk menunjukan adanya proses mental dalam diri seseorang sebelum
melakukan tindakan. Teori kognisi kontemporer memandang manusia sebagai agen
yang secara aktif menerima, menggunakan, memanipulasi, dan mengalihkan
informasi. Kita secara aktif berpikir, membuat rencana, memecahkan masalah, dan
mengambil keputusan. Manusia memproses informasi dengan cara tertentu melalui
struktur kognitif yang diberi istilah "schema"
(Markus dan Zajonc, 1985 ; Morgan dan Schwalbe, 1990; Fiske and Taylor, 1991).
Struktur tersebut berperan sebagai kerangka yang dapat menginterpretasikan pengalaman-pengalaman sosial yang kita
miliki. Jadi struktur kognisi bisa membantu kita mencapai keterpaduan dengan
lingkungan, dan membantu kita untuk menyusun realitas sosial. Sistem ingatan
yang kita miliki diasumsikan terdiri atas struktur pengetahuan yang tak
terhitung jumlahnya.
Intinya, teori-teori kognitif memusatkan
pada bagaiamana kita memproses informasi yang datangnya dari lingkungan ke
dalam struktur mental kita Teori-teori kognitif percaya bahwa kita tidak bisa
memahami perilaku sosial tanpa memperoleh informasi tentang proses mental yang
bisa dipercaya, karena informasi tentang hal yang obyektif, lingkungan
eksternal belum mencukupi.
Post a Comment