Supra dan Infrastruktur Politik
Supra dan Infrastruktur Politik
Gejala komunikasi politik
Menurut
Schudson (Malik,1999:v), bisa dilihat dari dua arah :
- Bagaimana
institusi-institusi negara yang bersifat formal atau suprastruktur politik
menyampaikan pesan-pesan politik kepada publik.
- Bagaimana
infrastruktur politik merespon dan mengartikulasikan pesan-pesan politik
terhadap suprastruktur.
Yang
pertama sering juga disebut dengan istilah the govermental political sphere,
semantara yang kedua yang berada di struktur masyarakat disebut the socio political sphere.
Supra Struktur Politik
Suprastruktur politik adalah struktur politik pemerintah
atau struktur politik kenegaraan. Struktur politik ini berkenaan dengan suasana
kehidupan politik pemerintah (the governmental political sphere), Yang termasuk ke dalam kategori ini adalah : MPR, DPR,
BPK,
MA dan sejumlah lembaga negara lainnya.
Komunikasi Supra Struktur
Adapun komunikasi yang dilaksanakan oleh
suprastruktur antaralain mencakup :
- Seluruh
kebijakan yang menyangkut kepentingan warga;
- Upaya
meningkatkan loyalitas dan integritas nasional;
- Penerapan aturan dan
perundang-undangan untuk menjaga ketertiban dan kehormatan dalam hidup
bernegara;
- Mendorong
terwujudnya partisipasi masyarakat dalam mencapai tujuan nasional
Infra Struktur Politik
Merupakan struktur politik kemasyarakatan. Komponen infra struktur berkenaan dengan suasana kehidupan
politik rakyat (socio-political sphare) yakni berkaitan dengan
pengelompokan warga negara dan anggota masyarakat ke dalam berbagai macam
golongan yang biasanya disebut sebagai kekuatan sosial politik dalam
masyarakat.
Komunikasi Infra Struktur
Infrastruktur politik terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut
(Sastroatmodjo,111-116):
- Partai Politik (political Party)
- Kelompok kepentingan (interest group)
- Kelompok penekan (pressure group)
- Media Komunikasi politik (political
communication media)
- Tokoh politik (political figure)
Komunikasi yang dilaksanakan oleh infrastruktur politik biasanya adalah :
•
Sosialisasi yang merupakan
trasmisi nilai-nilai politik
•
Edukasi yang merupakan proses pendidikan untuk
penyadaran hak-hak dan kewajiban politik masyarakat
Fungsi Struktur
- Fungsi sosialisasi politik. proses yang dilalui seseorang dalam memperoleh sikap dan orientasi terhadap fenomena politik yang ada dalam masyarakat tempat orang itu berada. (Meriam Budiardjo, 1995:163).
- Fungsi rukrutmen politik. penyeleksian untuk kegiatan politik dan jabatan pemerintah melalui penampilan dalam media komunikasi, menjadi anggota organisasi, mencalonkan diri untuk jabatan tertentu dsb.
- Fungsi artikulasi kepentingan. proses yang mengolah aspirasi masyarakat yang beragam untuk disaring dan dirumuskan dalam bentuk rumusan yang teratur.
- Fungsi agregasi kepentingan. menggabungkan berbagai kepentingan yang sama atau hampir sama untuk dituangkan dalam rumusan kebijaksanaan lebih lanjut. Dengan demikian agregasi kepentingan ini bukan lagi kepentingan orang per orang atau kepentingan kelompok akan tetapi kepentingan masyarakat. Contoh agregasi: fusi, konfederasi, koalisi, aliansi.
- Fungsi pembuatan kebijakan. Merupakan fungsi yang dijalankan oleh lembaga legislatif. Untuk menjalankan fungsi ini legislatif dapat bekerjasama dengan lembaga eksekutif.
- Fungsi penerapan kebijakan. Fungsi ini dijalankan oleh lembaga eksekutif beserta jajaran birokrasinya. Tidak hanya berarti pelaksanaan peraturan sebagai pedoman berprilaku, tetapi juga berarti pembuatan rincian dan pedoman pelaksanaan peraturan.
- Fungsi penghakiman kebijakan. menyelesaikan pertikaian atau persengketaan yang menyangkut persoalan paraturan, pelanggaran peraturan, dan penegasan fakta-fakta yang perlu untuk mendapatkan keadilan. (MA, MK)
- Fungsi komunikasi politik. merupakan jalan mengalirnya infromasi melalui masyarakat dan melalui berbagai struktur yang ada dalam sistem politik.
Post a Comment