Jurnalistik Online | Materi Kuliah
Jurnalistik Online | Materi Kuliah
Kebradaan jurnalistik sebagai suatu disiplin ilmu tidak
dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi. Di era millenium global seperti
sekarang, jurnalistik dipandang sebagai salah satu elemen kekuatan komunikasi.
Efek jurnalistik tidak hanya luas tetapi juga up to date. Sejatinya,
jurnalistik dan komunikasi bagaikan dua sisi mata uang. Keduanya dapat
menjadikan masyarakat lebih mudah mendapatkan informasi. Jurnalistik dan
komunikasi pun memiliki peran yang sama penting. Sekalipun sebagian kalangan menempatkan
jurnalistik menjadi bagian dari komunikasi, namun secara substansial
jurnalistik dan komunikasi memiliki kesetaraan.[1]
Jurnalistik
Online
Media online dapat disamakan dengan pemanfaatan media
dengan menggunakan internet, media online juga merupakan salah satu bentuk
media massa yang tergolong sangat cepat pertumbuhannya. Bahkan saat ini
sebagian besar masyarakat menggemari media online. Sekalipun internet tidak
sepenuhnya dimanfaatkan untuk media massa, tetapi keberadaan media oniline saat
ini sudah diperhitungkan banyak orang sebagai alternatif dalam memperoleh akses
informasi dan berita.[6]
Media
online menjadi pilihan khalayak dewasa ini, karena selain sajiannya murah,
dapat diakses dimanapun juga kita bisa memilih dan mencari sendiri informasi
yang kita inginkan, itulah salah satu lagi kelebihan jurnalisme jenis ini
dibandingkan dengan yang lainnya. Selain itu media online juga bisa
menghubungkan seorang dengan narasumbernya, atau dengan kata lain bisa terjadi
komunikasi antara koresponden dan narasumber. Bahkan didalam perkembangan
social network dewasa ini yang semakin banyak, kita sebut saja facebook yang
fenomenal itu. Kita bisa menjadi jurnalis warganegara dengan menggunakan media
facebook. Ketika kita membuat suatu tulisan tentang apapun itu, kemudian kita
share dengan teman-teman kita, sesungguhnya kita sudah melakukan kegiatan jurnalistik,
dan dalam jenis jurnalistik ini bisa terbentuk komunikasi antara pembaca dengan
narasumber.
Kita
bisa ambil contoh yang lain, misalnya www.voa-alislam.com
yang memuat berita-berita atau informasi dari berbagai belahan dunia mengenai
islam. Ini juga merupakan bentuk jurnalisme dengan menyajikan berbagai
informasi dan berita yang dapat kita pilih sendiri. Dan kelebihannya adalah
berita yang up to date dan sangat cepat. Bagaimana tidak cepat, kita bayangkan
saja, jenis jurnalisme ini bisa dikerjakan dimana saja, ketika mendapatkan
informasi atas suatu berita, bisa jadi hanya via telepon kemduian menuliskannya
lantas mengudarakannya, maka terupdate lah berita di situs tersebut.berbeda
sekali dengan tv, atau media cetak yang membutuhkan persiapan-persiapan
terntentu untuk menyajikan berita atasu suatu peristiwa tersebut kepada
khalayak. Sedangkan jurnalisme online tidak perlu banyak persiapan khusus, ini
sama dengan karakternya jurnalisme radio.
Dan
masih banyak lagi situs-situs yangmemuat banyak informasi dan berita, bahkan
sekarang perusahaan media cetak saja, selain menyajikannya dalam bentuk koran,
juga menyajikannya secara online yang dapat kita akses dengan mudah, misalnya,
kompas dengan kompas.com nya, kemudian tribun jabar, republika, detik.com
harian sindo dan lain semacamnya. Hal ini karena terdesak dengan perkembangan
zaman. Orang-orang tentunya ingin lebih mudah dalam mengakses atau mendapatkan
informasi, makanya bagi kalangan tertentu media online ini menjadi pilihan yang
paling eksklusif dan banyak diminati.
Satu
catatan dari media online bahwa pemanfaatan media berbasis teknologi internet
akan semakin berkembang pesat dimasa yang akan datang. Internet telah mampu
menjadi sarana komunikasi yang paling mudah dan praktis. Oleh karena itu, media
massa perlu lebihjeli dalam menyikapi keberadaan media online untuk tetap
mempertahankan eksistensiya dimata publik. Setiap wartawan saat ini dituntut
harus memiliki pengetahuan dan keterampilan teknologi komputer yang lebih
memadai. Tak hanya untuk memperoleh informasi dan berita, internet pun dapat
menjadi saranauntuk mendokumentasikan tulisan atau artikel sebagai bahan
kepustakaan, disamping kapasitas akses informasinya yang mampu menjankau jutaan
pembaca diseluruh dunia.[7]
[1] Syarifudin yunus, Jurnalistik Terapan (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2010), h.1
[2] Septiawan Antana
K., Jurnalisme Kontemporer (Jakata: Yayasan Obor Indonesia, 2005), 137
[3] Ibid., h. 137
[4] Ibid., h. 137
[5] Ibid., h. 138
[6] Syarifudin yunus, Jurnalistik Terapan (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2010), h.32
[7] Ibid., h. 34
Post a Comment