Produk-Produk Jurnalistik | Materi Kuliah
Produk-Produk Jurnalistik | Materi Kuliah
Produk-Produk Jurnalistik
Dalam kehidupan
sehari-hari kita sering kali menjumpai berbagaimacam tulisan, seperti, berita,
artikel, fable, feature, resensi, tajuk dan lain sebagainya yang berbentuk
suatu tulisan atau cetakan. Perlu kita ketauhi bahwasannya beberapa macam
tulisan diatas merupakan produk-produk jurnalistik. Berikut kita akan membahas
dari masing-masing produk jurnalistik.
1.
Berita
Siapa sih yang tidak tahu apa itu
berita? Sebahagian besar orang pasti mengetahui apa itu berita, bahkan anak
paud sekalipun tahu apa itu berita. Ya, berita merupakan sajian di dalam sebuah
media massa. Biasanya berita memuat tentang sebuah peristiwa yang terjadi yang
kemudian di tulis oleh seorang jurnalis, atau baik dilaporkan secara langsung
oleh seorang wartawan, apapun bentuknya, baik media cetak atau media radio dan
televisi yang terpenting adalah bagaimana peristiwa itu dapat sampai kepada
khalayak.
Tapi disisi lain menurut Earl
English dan Clarence Harl “News is difficult to define, because it involves
many variables factor”. bahwasannya berita sangat sulit didefinisikan, karena
mencakup beberapa variable. Sedang menurut Irving Resenthal dan Marton Yarmen
“berita lebih mudah dikenali daripada diberi batasannya.[1]
Ada 4 unsur yang harus dipenuhi oleh
sebuah berita, bahkan ke 4 unsur ini menjadi sebuah cirri atau karakteristik
berita itu sendiri. Berikut ke empat unsure tersebut :
·
Cepat, yakni aktual dan tepat waktu dan memberikan informasi terbaru.
·
Nyata, (factual) informasi yang disampaikan merupakan kejadian yang
benar-benar terjadi bukan hanya karangan belaka.
·
Penting, menyangkut kepentingan banyak dan berpengaruh besar terhadap
kehidupan masyarakat.
·
Menarik, tentu ini merupakan unsure yang tidak kalah pentingnya, artinya
berita itu harus benar-benar menarik minat dan perhatian pembaca.
Jadi, dari ke
empat unsure di atas dapat disimpulkan bahwa berita adalah laporan peristiwa
yang memenuhi ke empat unsure tersebut. Dan sejatinya seorang reporter harus
dapat membedakan mana peristiwa yang benar-benar bernilai berita atau peristiwa
biasa-biasa saja.[2]
2.
Feature
Feature mengandung informasi lebih
daripada berita biasa. Feature merupakan sebuah “karangan khas” yang menuturkan
fakta, peristiwa, atau proses disertai penjelasan riwayat terjadinya peristiwa
itu, duduk perkara atau proses pembentukannya dan cara kerjanya. Sebuah feature
pun biasanya lebih mengedepankan unsur why dan how sebuah peristiwa.[3]
Namun sama halnya dengan berita feature juga belum memiliki batasan definisi
yang jelas. Para ahli jurnalistik masing-masing memberikan rumusan tersendiri
tentang kata feature. Tapi yang jelas feature juga merupakan sebuah tulisan
jurnalistik atau bisa disebut juga sebagai produk jurnalistik.
Adapun cirri khas feature dikutip
dari buku Jurnalistik Praktis hal.23 yang pertama mengandung segi human
interest dan yang kedua adalah mengandung unsure sastra.
Adapun jenis-jenis feature
diantaranya;
·
Feature Berita, berhubungan dengan peristiwa
yang actual dan menarik perhatian khalayak
·
Feature Artikel, lebih kepada sastra
dan biasanya nelaporkan berita yang kurang menarik, namun dikemas dengan gaya
yang berbeda sehingga menghibur.
Tipe-tipe
Feature;
·
Feature Human Interest
·
Feature Pribadi-pribadi menarik atau
biografi
·
Feature Perjalanan
·
Feature Sejarah
·
Feature Petunjuk Praktis (tips)
3.
Artikel
Secara definitive, artikel diartikan
sebagai sebuah karangan factual tentang suatu masalah secara lengkap, dengan
tujuan untuk menyampaikan gagasan dan fakta guna meyakinkan, mendidik,
menawarkan pemecahan suatu masalah, atau menghibur.[4]
Kata artikel sendiri difahami
sebagai karangan atau tulisan tentang suatu masalah berikut pendapat penulisnya
tentang masalah tersebut yang dimuat di media massa cetak.[5]
Jenis-Jenis Artikel, secara garis
besarnya meliputi:
·
Artikel Deskriptif
Tulisan yang isinya menggambarkan secara detail tentang suatu
masalah, agar pembaca bisa mengetahuinya secara utuh terhadap masalah yang
dikemukakan.
·
Artikel Explanatif
Tulisan yang isinya menerangkan suatu perihal sejelas-jelasnya.
·
Artikel Prediktif
Tulisan yang berisi ramalan atau dugaan apa yang kemungkinan
terjadi di masa mendatang, berkaitan dengan suatu hal.
·
Artikel Preskriptif
Tulisan yang isinya mengandung ajakan, imbauan atau perintah bagi
pembaca agar melakukan sesuatu.
Secara sederhana dapat disimpulkan
bahwa artikel deskriptif menjawab pertanyaan “apa”, eksplanatif menjawab
pertanyaan “mengapa”, prediktif menjawab pertanyaan “apa yang akan terjadi”,
dan artikel Prespektif menjawab pertanyaan “apa yang harus dilakukan”. Keempat
jenis artikel tersebutbisa dikenali melalui judul.[6]
4.
Resensi
Resensi secara bahasa artinya
pertimbangan atau perbincangan tentang sebuah buku.[7]
Perbincangan yang dimaksud berupa sebuah tulisan yang dimuat di surat kabar
atau majalah, berisi penilaian tentang kelebihan atau kekurangan suatu buku,
menarik tidanya tema isi buku, bisa juga berisi kritikan dan dorongan bagi
khalayak tentang seberapa perlu buku tersebut dibaca, dimiliki dan dibeli.
Selain resensi buku ada juga resensi film dan resensi pementasan drama. Penulis
resensi desebut resensator (perresensi).[8]
Seorang peresensi biasanya kutu buku
atau bisa juga movie freak. Baginya bila ada buku atau film baru dirilis
merupakan sebuah ketertarikan untuk membaca dan mengkoleksi. Adapun bekal dasar
yang harus dimiliki oleh seorang peresensi, antara lain sebagai berikut:
·
Harus memahami tujuan pengarang
dengan karya yang dibuatnya.
·
Harus memiliki tujuan dalam
meresensi buku.
·
Harus mengenal atau mengetahui
selera dan tingkat pemahaman (kadar intelektualitas) khalayak pembaca.
·
Hendaknya mempunyai pengetahuan luas
dan menguasai berbagai disiplin ilmu sebagai tolok ukur ketika mengemukakan
resensi.
·
Tentunya sangat penting bagi seorang
peresensi buku juga ia harus menjadi kolektor buku.
5.
Tajuk Rencana
Tajukrencana yang biasa dikenal
dengan singkatan “tajuk” merupakan “induk karangan” sebuah media massa.
“Pernyataan
mengenai fakta dan opini secara singkat, logis, menarik ditinjau dari segi
penulisan, dan bertujuan untuk mempengaruhi pendapat, atau memberikan
interprestasi terhadap suatu berita yang menonjol sedemikan rupa, sehungga
kebanyakan oembaca surat kabar akan menyimak pentingnya arti berita yang
dijadikan tajuk tadi”[9]
Fungsi daripada Tajukrencana adalah
sebagai berikut:[10]
·
Menjelaskan berita
·
Mengisi latar belakang
·
Meramalkan masa depan
·
Meneruskan suatu penilaian moral
[1] Asep Syamsul Romli dalam Jurnalistik
Praktis. Hal.3
[2] Asep Syamsul Romli dalam Jurnalistik
Praktis. Hal.7
[3] Asep Syamsul Romli dalam Jurnalistik
Praktis. Hal.23
[4] Asep Syamsul Romli dalam Jurnalistik
Praktis. Hal.45
[5] Asep Syamsul Romli dalam Jurnalistik Praktis.
Hal.45
[6] Asep Syamsul Romli dalam Jurnalistik
Praktis. Hal.47-49
[7] WJS. Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa
Indonesia (1984:821)
[8]
Jurnalistik Praktis, Hal.75
[9] Lyle Spencer, seperti dikutip Dja’far H.
Assegaf (1985:63)
[10] Asep Syamsul Romli dalam Jurnalistik
Praktis. Hal.92-93
Post a Comment