Header Ads

Konsep Psikologi Komunikator

 Konsep Psikologi Komunikator

ganjar komunikator


Komunikasi adalah menajak orang untuk berpartisipasi atau mengubah sikap agar berindak yang sama denan maksud komunikator (orang yang berkomunikasi). Dalam dakwah, komnikator yang dimaksud adalah mubaligh atau dai.[1]

Dalam konsep psikologi komunikator, proses komunikasi akan sukses apabila berhasil menunjukkan source credibility atau menjadi sumber kepercayaan bagi komunikan. Holand dan Weiss menyebut ethos sebagai credibility yang terdiri atas 2(dua) unsur, yaitu keahlian(expertise) dan dapat dipercaya(Trustworthinnes). Kedua unsur tersebut mutlak harus dimiliki oleh seorang komunikator agar bersifat kredibel. Kredibilitas inilah yang akan sangat mempengaruhi efektivitas sumber.[2]

Aristoteles menyatakan bahwa Persuasi tercapai karena karakteristik personal pembicara, yang ketika ia menyampaikan pembicaraannya kita menganggapnya dapat dipercaya. Kita lebih penuh dan lebih cepat percaya pada orang-orang baik daripada orang lain. Alasannya karena karakter hampir bisa disebut sebagai alat persuasi yang paling efektif yang dimilikinya.

Aristoteles menyebut karakter komunikator sebagai ethous  yang terdiri dari 3 dimensi yaitu, kredibilitas, atraksi dan kekuasaan. Ketiga dimensi ini berhubungan dengan jenis pengaruh sosiial yang ditimbulkan.


[1] Ahmad Yani, Bekal Menjadi Khatib & Mubaligh. (Jakarta: Gema Insani, 2008)., h. 14

[2] Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009)., h. 253


No comments