Radio Dan Ruang Lingkupnya | Materi Kuliah Penyiaran
Radio Dan Ruang Lingkupnya | Materi Kuliah Penyiaran
Pengertian Radio
Radio merupakan salah satu jenis jurnalistik yang menggunakan
signyal atau pemancar satelit sebagai medianya, kalau kita sering kali
mendengar kata “mengudara” di dalam dunia radio itu dikarenakan memang
siarannyamelalui satelit, dan pula radio hanya menggunakan media audio saja.
Sama halnya dengan surat kabar atau Koran, radio pun memliki karaktersiktik
kekinian dalam pemberitaan.
Aktivitas penyiaran memiliki peran sosial yang tinggi sebagai medium sebagai medium komunikasi. Komunikasi dapat didefinisikan sebagai proses penyampaian ide, gagasan, atau opini dari seseorang yang disebut komunikator ditujukan kepada sejumlah sasaran. Keunggulan media penyiaran bila dibandingkan dengan dengan media cetak adalah karena kemampuan penyampaian pesan yang relatif cepat serta menyiarkan suatu peristiwa yang tengah berlangsung melalui siaran reportase. Penyajian informasi dalam siaran-siaran dalam siaran-siaran medium radio sering menimbulkan ketidakcermatan khalayak dalam mencerna isi pesan karena sifat informasi yang disampaikan cepat, singkat, dan selintas yang dapat menimbulkan persepsi dan interpretasi.
Karakteristik Radio
Bersifat Auditif
Seperti yang telah saya tuliskan diatas bahwasannya radio hanya
bisa dinikmati secara audio saja, hanya suara, berbeda dengan media cetak yang
secara visual dan televisi merupakan gabungan dari audio dan visual. Sifat auditif ini memberi batasan tertentu pada pelaporan radio. Pemberitaan radio mesti langsung, dan tepat, dipahami pendengar. Orang tidak boleh kalang
kabut mencerna apa
yang
diomongkan penyiar radio.
Apalagi sampai salah menyebut fakta, seperti nama, tempat,
waktu, dan sebagainya.
Hal ini dikarenakan oleh ketidak mampuan radio untuk mengulang kembali apa yang sudah diberitakan. Sekali berita itu mengudara maka serentak, seketika, dan langsung pula menjadi isu atau opini masyarakat. Bila toh diralat, belum tentu pendengar yang sama akan mendengarkannya kembali. Maka itu, akurasi pemaparan berita radio punya dimensi penting.
Selintas
Pemberitaan
radio punya daya jangkau yang seketika, langsung membekas
di benak khalayak. Dalam kejapan
waktu sesaat, orang langsung menyimpulkan apa yang terjadi. Berbagai fakta dan peristiwa yang dilaporkan langsung memberi
gambaran apa yang terjadi.[1]
Akibatnya fatal bila terjadi kesalahan. Orang agak kesulitan merubah apa
yang barusan didengarnya. Gambaran peristiwa yang telah terjalin agak sulit untuk direka ulang. Tidak ada waktu lagi, tidak ada alat lagi, tidak ada upaya lagi untuk merombaknya.
Imajinatif
Karena tidak
adanya gambar, yang ada hanya suara jadi ketika membacakan sebuah cerita atau
apapun itu ketika disertai dengan ekspresi maka hanya suara-suara yang dapat
membangun pencitraan ini. Faktor imaji ini dibangun dari "suara-suara" yang disampaikan penyiar. Ketika penyiar menyampaikan sebuah kendaraan telah "nyemplung" ke
dalam parit, dan teronggok menunggu "derekan" mobil mengangkutnya ke pinggir
jalan, maka bayangan pendengar
dipenuhi oleh banyak gambaran kejadian
yang terjadi.
Seperti kita
membaca sebuah buku, dan buku itu menceritakan sebuah situasa dengan begitu detailnya
menggunakan kata-kata, begitu pula dengan radio yang menggunakan suara-suara.
Hal ini secara tidak sadar akan menimbulkan unsur imajinasi yang sangat kuat.
Fungsi Radio
Perkembangan teknologi radio akhirnya meningkatkan fungsi radio
sebagai media jurnalisme. Keberadaan radio, kemudian,
terkait dengan berbagai
kepentingan masyarakat, seperti, kebutuhan-kebutuhan kehidupan modern akan pengaruh
opini publik, dengan fungsi jurnalisme radio dalam sistem komunikasi massa, dengan kreasi-kreasi dari dunia publikasi, dengan sajian feature yang bersifat auditif, dengan berbagai aturan
perhubungan sosiallainnya.
Jurnalisme radio membawa beberapa tugas penting jurnalistik. Jurnalisme radio bertugas melaporkan fakta-fakta. Juga, membuat estimasi, analisis, lnterpretasi terhadap berbagai fakta, berbagai peristiwa, dan fenomena. Dan, selanjutnya bertugas merepresentasikan fakta-fakta, kejadian-kejadian, dan fenomena tersebut.[1]
Bentuk-bentuk Program Radio
a. Berita
radio
b. Iklan
radio: ad-lib, spot, dan program khusus
c. Jingle
radio
d. Talkshow
interaktif
e. Infotainment
radio, dan sajian informasi lain
[1]
Septiawan Santana K., Jurnalisme
Kontemporer, h. 102
Post a Comment