Sejarah Perkembangan Televisi | Materi Kuliah
Sejarah Perkembangan Televisi | Materi Kuliah
Televisi merupakan media massa paling hebat dibanding
semua pendahulunya. Televisi tidak mengenal batas. Televisi adalah fenomena
yang muncul dari fenomena gelombang kemajuan teknik abad ke-20, didalam
penyempurnaan teknologi dan kemudian keragaman fungsinya. Televisi
melipatgandakan efek media dalam menjalankan tugas memberikan informasi,
pendidikan, hiburan, dan bimbingan.
Stasiun-stasiun televisi Amerika mulai menyiarkan
berita sejak masa awal munculnya televisi, yaitu pada akhir tahun 1940-an.
Ketika itu, Komisi Komunikasi Federal mencoba memanfaatkan stasiun televisi.
Berbagai informasi dikemas ke dalam format siaran berita televisi. Berbagai
stasiun televisi meliput berita-berita yang hampir sama dengan yang diberitakan
oleh koran-koran lokal. Bedanya, berita televisi lebih singkat. Banyak
wartawannya bekerja untuk surat kabar. Akibatnya, cenderung meliput hal yang
sama, termasuk pemerintah lokal dan politik.
Akan tetapi, kemudian para kroni atau koran setempat
atau jaringan media merubah format berita seperti itu. Berbagai siaran berita
televisi diformat ulang, agar dapat meningkatkan citra pemilik stasiun televisi
di tengah masyarakat dan dunia industri. Dari sanalah berita-berita dramatis
dikelola. Berita-berita besar televisi di tahun 1960 dan 1970-an (seperti
pembunuhan, revolusi hak-hak warga negara, peperangan dan protes) mulai
menyedot perhatian masyarakat. Terbukti menguntungkan sebuah stasiun televisi
lokal maupun jaringannya. Pemirsa berita-berita lokal semakin berkembang. Ini
mengejutkan banyak orang dari industri pertelevisian itu sendiri. Bersamaan
dengan pertambahan pemirsa, bertambah pula jumlah pemasang iklan. Berarti meningkatkan
pendapatan dan laba tidak terduga bagi stasiun televisi lokal.
Pemilik stasiun-stasiun televisi menjadi sadar.
Berita-berita lokal, yang relatif murah produksinya telah menarik banyak
pemirsa dan menghasilkan uang lebih banyak dibandingkan dengan acara-acara
lokal televisi lainnya. Maka, mereka kemudian memperluas siaran berita lokal.
Bermula dari 1 jam (yang dimulai di kota Los Angeles, pada awal tahun 1960-an),
menjadi 90 menit, 2 jam dan kemudian dalam pasar yang terbesar menjadi 3 jam
dalam sehari, ditambah dengan berita terakhir pada pukul 10 atau 11 malam.
Dalam perkembangannya, semakin banyak siaran berita
ditambahkan pada waktu dini hari. Isinya, siaran tentang cuaca, laporan
lalu lintas, dan ikhtisar pendek berita dari malam sebelumnya, serta “sport in a minute”. [1]
Media
audio visual televisi muncul karena perkembangan teknologi. Kehadirannya
setelah beberapa penemuan seperti telepon, telegraf serta rekaman suara. Media
televisi ada setelah radio dan media cetak.
Awal
dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, yaitu hukum
gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday
(1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik.
Menurut
Skornis dalam bukunya “Television and Society. An Incuest and Agenda” (1965),
dibandingkan media massa lainnya (radio, surat kabar, majalah, buku) televisi
mempunyai sifat istimewa. Televisi merupakan gabungan dari media dengar dan
gambar. Bisa menampilkan informasi, hiburan dan pendidikan. Informasi yang
disampaikan oleh televisi dengan mudah dimengerti karena jelas terdengar secara
audio dan terlihat secara visual. Pesan-pesan yang disampaikan langsung
mempengaruhi otak, emosi, perasaan dan sikap pemirsa.
Post a Comment