Pengertian Komunikasi Politik
Pengertian Komunikasi Politik
Kajian komunikasi politik
bersifat dimensional dan kasuistik karena berkaitan dengan berbagai macam
problem dan kompleksitas permasalahan. Tidak hanya berkisar pada pembahasan
proses komunikasi yang mmemuat pesan-pesan politik, tetapi juga membahas
bagaimana komunikasi dapat berlangsung dalam suatu sistem politik atau sistem
pemerintahan yang mencakup bahasan-bahasan bagaimana sistem itu dapat diperta hankan dan dapat berlanjut dari satu
generasi ke generasi berikutnya. Bahasan sistem berkaitan pula dengan
transformasi nilai-nilai yang dilaksanakan melalui kegiatan sosialisasi dan
pendidikan politik.[1]
Dalam
praktik kenegaraan, keabsahan suatu sistem apabila mendapat dukungan dari
seluruh warga Negara yang berada dalam lingkup sistem tersebut, terwujud dalam
partisipasi politik sehingga sistem tersebut benar-benar mencerminkan totalitas
aspirasi dan cita-cita seluruh warga masyarakat Negara.
Bahasan komunikasi politik pun tidak hanya berkisar dalam suatu sistem intranegara, tetapi melintas batas wilayah ekstranegara sehingga akan bertemu berbagai sistem dan akan saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya. Hal ini sebagai akibat temuan teknologi canggih di bidang komunikasi.
Maswardi Rauf (1993) menyebutkan bahwa komunikasi politik sebagai kajian ilmu politik karena pesan-pesan yang disampaikan dalam proses komunikasi bercirikan politik, yaitu berkaitan dengan kekuasaan politik Negara, pemerintah dan aktivitas komunikator sebagai pelaku kegiatan politik. Komunikasi politik dibagi dalam dua dimensi yaitu:
- Sebuah kegiatan politik, penyampaian pesan-pesan yang bercirikan politik oleh aktor-aktor politik kepada pihak lain.
- Kegiatan ilmiah, kegiatan politik dan sistem politik.
Rusadi Kantaprawira (1983) mendefinisikan komunikasi politik adalah alat untuk menghubungkan sistem politik yang hidup dalam masyarakat, baik pikiran interen golongan, instansi, asosiasi, maupun sector kehidupan politik pemerintah.
Menurut Astrid S, Susanto (1975), komunikasi politik adalah komunikasi yang diarahkan pada pencapaian suatu pengaruh sedemikian rupa sehingga masalah yang dibahas oleh jenis kegiatan komunikas ini dapat mengikat semua warganya melalui suatu sansi yang ditentukan bersama oleh lembaga-lembaga politik..
Menurut Nimmo (1978) berpandangan bahwa komunikas politik menggunakan politik hanya untuk mengartikan kegiatan orang secara kolektif yang mengatur perbuatan mereka di dalam kondisi konflik sosial..
Menurut Mark Roelofs dan Barn Lund, komunikasi politik lebih memusatkan kajiannya pada bobot materi muatan yang berisi pesan-pesan politik seperti isu politik, peristiwa politik, dan perilaku politik individu-individu, baik sebagai penguasa maupun yang berada dalam asosiasi-asosiasi kemasyarakatan atau asosiasi politik.[2]
[1] Mahi M. Hikmat, Komunikasi
Politik Teori dan Praktik. (Bandung: Simbiosa Rekatama Media Bandung, 2010)
hal. 35
[2] Mahi M. Hikmat, Komunikasi
Politik Teori dan Praktik. hal. 36
Post a Comment