Header Ads

Mengenal Jurnalistik Bagian 1 | Artikel

 SETIAP (calon) wartawan wajib memahami dan menguasai dasar-dasar jurnalistik (basics of journalisme) agar menjalankan aktivitas jurnalistik dengan baik dan benar.

 

Wartawan profesional tidak sekadar "bisa nulis berita", tapi juga memahami dan menaati aturan yang berlaku di dunia jurnalistik, terutama Kode Etik Jurnalistik.

 

Jika ada keluhan tentang kinerja wartawan, misalnya tulisannya "asal" atau beritanya "ngawur" --dari segi penulisan ataupun dari segi substansi, kemungkinan besar sang wartawan belum/tidak memahami dan menguasai dasar-dasar jurnalistik.

 

Bisa jadi, ia menjadi wartawan hanya bermodal "bisa nulis", tidak punya bekal dasar-dasar jurnalistik sebagaimana peserta pelatihan atau mahasiswa jurnalistik.

 

Di posting ini saya mencoba berbagi tentang dasar-dasar jurnalistik atau hal-hal mendasar di dunia kewartawanan.

Ruang Lingkup Dasar-Dasar Jurnalistik

Dasar-Dasar Jurnalistik adalah hal-hal mendasar tentang dunia jurnalistik yang meliputi tiga hal:

Wawasan atau Pengetahuan (knowledge)

Keahlian atau Keterampilan (Skill) jurnalistik

Etika atau Sikap (attititude)

 

Wawasan

Dasar-Dasar Jurnalistik dalam hal pengetahuan (knowledge) yang terpenting adalah pengetahuan tentang ilmu atau teori jurnalistik.

 

Istilah-istilah kunci (key terms) atau kata kunci (keywords) dalam dasar-dasar jurnalistik antara lain pengertian jurnalistik, asal-usul kata jurnalistik, sejarah jurnalistik, produk jurnalistik (berita, artikel opini, featured, termasuk foto jurnalistik dan video jurnalistik), narasumber atau sumber berita, jenis-jenis berita, jenis-jenis feature, jenis-jenis artikel opini (editorial, pojok, karikatur), manajemen redaksi, struktur organisasi media, jenis-jenis media, angle berita, delik pers, dan sebagainya.

 

Skills Jurnalistik

Dasar-Dasar Jurnalistik dalam hal keterampilan (skills) yang terpenting adalah penulisan berita yang merupakan produk utama jurnalistik sekaligus karya utama wartawan (jurnalis), teknik pencarian berita atau teknik reportase (wawancara, riset data, observasi atau pengamatan langsung ke tempat kejadian), dan penggunaan bahasa jurnalistik (bahasa pers/bahasa media) dalam menulis berita.

 

Sikap Jurnalis

Dasar Jurnalistik dalam hal attitute (sikap) secara normatif diatur dalam UU No. 40/1999 tentang Pers, Kode Etik Jurnalistik, Pedoman Pemberitaan Media Siber untuk Wartawan dan Media Online, serta etika jurnalistik secara umum sebagaimana tercantum di Elemen Jurnalisme.

 

Wartawan yang menaati kode etik disebut wartawan profesional. Medianya pun akan terpercaya (kredibel).

 

Pengertian Jurnalistik

Definisi, Makna , atau Pengertian Jurnalistik dapat ditinjau dari tiga sudut pandang:

Harfiyah

Konseptual/Teoretis

Praktis

Secara harfiyah, jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya “jurnal” (journal), artinya laporan atau catatan, atau “jour” dalam bahasa Prancis yang berarti “hari” (day).

 

Asal-muasal kata jurnalistik dari bahasa Yunani Kuno, “du jour” yang berarti hari, yakni kejadian hari ini yang diberitakan dalam lembaran tercetak.

 

Du Jour sendiri berasal dari sejarah pers dunia, mengacu pada media massa pertama di dunia yang dikenal dengan nama Acta Diurna.

 

Secara konseptual, jurnalistik dapat dipahami dari tiga sudut pandang:

Proses.

Teknik.

Ilmu.

Sebagai proses, jurnalistik adalah “aktivitas” mencari, mengolah, menulis, dan menyebarluaskan informasi kepada publik melalui media massa. Aktivitas ini dilakukan oleh wartawan (jurnalis).

 

Sebagai teknik, jurnalistik adalah “keahlian” (expertise) atau “keterampilan” (skill) menulis karya jurnalistik (berita, artikel, feature) termasuk keahlian dalam pengumpulan bahan penulisan seperti peliputan peristiwa (reportase) dan wawancara.

 

Sebagai ilmu, jurnalistik adalah “bidang kajian” mengenai pembuatan dan penyebarluasan informasi (peristiwa, opini, pemikiran, ide) melalui media massa.

 

Jurnalistik termasuk ilmu terapan (applied science) yang dinamis dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dan dinamika masyarakat itu sendiri.

 

Sebaga ilmu, jurnalistik termasuk dalam bidang kajian ilmu komunikasi, yakni ilmu yang mengkaji proses penyampaian pesan, gagasan, pemikiran, atau informasi kepada orang lain dengan maksud memberitahu, mempengaruhi, atau memberikan kejelasan. Jurusan Jurnalistik di Perguruan Tinggi masuk di Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom)

 

Secara praktis, jurnalistik adalah teknik dan proses pembuatan informasi atau berita (news processing) dan penyebarluasannya melalui media massa.

 

Dari pengertian rjurnalistik secara praktis ini, kita dapat melihat adanya empat komponen dalam dunia jurnalistik:

Informasi, yakni berita, opini, dan feature sebagai produk jurnalistik.

Penyusunan informasi --penulisan berita.

Penyebarluasan informasi --publikasi melalui media.

Media massa --cetak, elektronik, siber (online).

Informasi Produk Jurnalistik: News & Views

Informasi adalah pesan, ide, laporan, keterangan, atau pemikiran. Dalam dunia jurnalistik, informasi dimaksud adalah news (berita) dan views (opini).

 

Berita adalah laporan peristiwa yang bernilai jurnalistik atau memiliki nilai berita (news values) –aktual, faktual, penting, dan menarik. Berita disebut juga “informasi terbaru”. Jenis-jenis berita a.l.

 

Berita langsung (Straight News/Spot News/Hard News)

Berita opini (opinion news)

Berita investigasi (investigative news)

Berita ringan (Soft News)

Views adalah pandangan atau pendapat mengenai suatu masalah atauperistiwa. Jenis informasi ini a.l. kolom, tajukrencana, artikel, suratpembaca, karikatur, pojok, dan esai.

 

Ada juga tulisan yang tidak termasuk berita juga tidak bisa disebut opini, yakni feature, yang merupakan perpaduan antara news dan views.

 

Jenis feature yang paling populer adalah feature tips (how to do it feature), feature biografi, feature catatan perjalanan/petualangan, dan feature human interest.

Penyusunan Informasi: Proses Pemberitaan

Informasi yang disajikan sebuah media massa tentu harus dibuat atau disusun dulu. Yang bertugas menyusun informasi adalah bagian redaksi (Editorial Department), yakni para wartawan, mulai dari Pemimpin Redaksi, Redaktur Pelaksana, Redaktur Desk, Reporter, Fotografer, Koresponden, hingga Kontributor.

 

Pemred hingga Koresponden disebut wartawan. Menurut UU No. 40/1999, wartawan adalah “orang yang melakukan aktivitas jurnalistik secara rutin”. Untuk menjadi wartawan, seseorang harus memenuhi kualifikasi berikut ini:

1. Menguasai teknik jurnalistik, yaitu skill meliput dan menulis berita, feature, dan tulisan opini.

2. Menguasai bidang liputan (beat).

3. Menguasai dan menaati Kode Etik Jurnalistik.

News Processing

Teknis pembuatan informasi atau berita  terangkum dalam konsep proses pembuatan berita (news processing), meliputi:

 

1. News Planning = perencanaan berita. Dalam tahap ini redaksimelakukan Rapat Proyeksi, yakni perencanaan tentang informasi yangakan disajikan. Acuannya adalah visi, misi, rubrikasi, nilai berita, dankode etik jurnalistik. Dalam rapat inilah ditentukan jenis dan tema-tematulisan/berita yang akan dibuat dan dimuat, lalu dilakukan pembagiantugas di antara para wartawan.

 

2. News Hunting = pengumpulan bahan berita. Setelah rapat proyeksidan pembagian tugas, para wartawan melakukan pengumpulan bahanberita, berupa fakta dan data, melalui peliputan, penelusuran referensiatau pengumpulan data melalui literatur, dan wawancara.

 

3. News Writing = penulisan naskah. Setelah data terkumpul, dilakukanpenulisan naskah.

 

4. News Editing = penyuntingan naskah. Naskah yang sudah ditulisharus disunting dari segi redaksional (bahasa) dan isi (substansi).Dalam tahap ini dilakukan perbaikan kalimat, kata, sistematikapenulisan, dan substansi naskah, termasuk pembuatan judul yangmenarik dan layak jual serta penyesuaian naskah dengan space ataukolom yang tersedia.

 

Setelah keempat proses tadi dilalui, sampailah pada proses berikutnya, yakni proses pracetak berupa Desain Grafis, berupa lay out (tata letak), artistik, pemberian ilustrasi atau foto, desain cover, dll. Setelah itu langsung ke percetakan (printing process).

Penyebarluasan Informasi: Publikasi

Informasi yang dibuat wartawan dan diedit editor disebarluaskan kepada apublik (publikasi) melalui media massa (mass media).

Media Massa

Media Massa adalah sarana komunikasi massa (channel ofmass communication). Komunikasi massa sendiri artinya proses penyampaian pesan, gagasan, atau informasi kepada orang banyak (publik) secara serentak.

 

Ciri-ciri (karakteristik) medi massa adalah:

Disebarluaskan kepada khalayak luas (publisitas)

Pesan atau isinya bersifat umum (universalitas)

Tetap atau berkala (periodisitas)

Berkesinambungan (kontinuitas)

Berisi hal-hal baru (aktualitas).

Jenis-jenis media massa yaitu:

Media Massa Cetak (Printed Media)

Media Massa Elektronik (Electronic Media)

Media Online --disebut juga Media Online atau Media Siber (Cybermedia)

Yang termasuk media elektronik adalah radio, televisi, dan film. Sedangkan media cetak –berdasarkan formatnya— terdiri dari koran atau suratkabar, tabloid, newsletter, majalah, buletin, dan buku.

 

Media Online adalah situs web (website) berita (news site) atau portal berita (news portal) di internet yang berisikan informasi- aktual layaknya media massa cetak.

 

Produk Utama Jurnalistik: Berita

Aktivitas atau proses jurnalistik utamanya menghasilkan berita, selain jenis tulisan lain seperti artikel dan feature. Berita adalah laporan peristiwa yang baru terjadi atau kejadian aktual yang dilaporkan di media massa.

 

Tahap-tahap pembuatan/penulisan berita adalah sebagai berikut:

 

1. Hunting.

 

Mengumpulkan fakta dan data peristiwa yang bernilai berita –aktual, faktual, penting, dan menarik—dengan “mengisi” enam unsur berita 5W+1H (What/Apa yang terjadi, Who/Siapa yang terlibat dalam kejadian itu, Where/Di mana kejadiannya, When/Kapan terjadinya, Why/Kenapa hal itu terjadi, dan How/Bagaimana proses kejadiannya)

 

Kelayakan sebuah peristiwa diberitakan atau tidak diukur dengan parameter Nilai Berita (News Values):

Aktual

Faktual

Penting

Menarik

 

2. Writing

 

Fakta dan data yang sudah dihimpun dituliskan berdasarkan rumus 5W+1H dengan menggunakan Bahasa Jurnalistik –spesifik= kalimatnya pendek-pendek, baku, dan sederhana; dan komunikatif = jelas, langsung ke pokok masalah (straight to the point), mudah dipahami orang awam.

 

3. Struktur Naskah

 

Komposisi naskah berita terdiri atas:

Head (Judul),

Date Line (Baris Tanggal), yaitu nama tempat berangsungnya peristiwa atau tempat berita dibuat, plus nama media Anda,

Lead (Teras) atau paragraf pertama yang berisi bagian paling penting atau hal yang paling menarik, dan

Body (Isi) berupa uraian penjelasan dari yang sudah tertuang di Lead.

Demikian ulasan ringkas tentang  Dasar-Dasar Jurnalistik untuk Pemula. Wasalam (www.romelteamedia.com).*

 

Sumber: Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Terapan, Penerbit: Batic Press, Bandung, 2001; Asep Syamsul M. Romli, Kamus Jurnalistik, Penerbit: Simbiosa Bandung, 2009.

 

No comments