Header Ads

Secret Admirer

 

Hai perkenalkan namaku FARAS KHAIRUNNISA SOEDIRMAN. ya aku anak dari penggusaha yang terkenal nama ayahku RAFAEL SOEDIRMAN dan ibuku MONICA SOEDIRMAN. ohh ya, aku juga punya kakak lelaki namanya MARVIL SOEDIRMA. Menurut orang terdekatku katanya aku ini baik, pendiem (gak tau aja kalo kalian udah deket sama aku), tapi kalo temen punya masalah dia orang yang paling sangat care.

Setiap pagi aku selalu ke loker untuk menaruh surat dan coklat untuk orang yang kucintai. Aku tau kalo itu gak bakal dibaca sama dia. Sedih yah mencintai secara diam-diam. ohh ya nama orang yang kucintai itu REGAL SUHARJO.

“hayoo dari mana?” ucap riri sambil senyum meledek kepadaku

“kaya gak tau aja ,aku darimana” ucapku sambil tertawa

“Kamu ngapain sih ras masih ngasih dia surat sama coklat , mending dibaca sama dia! Ya gak sil?” ucap riri marah

“Betul tuh kata riri” ucap sisil.

“Mau gimana lagi ri,sil. namanya juga cinta , tapi apa boleh buat aku cuma bisa pendem sama menunggu aja. Kalo allah mengijinkan dia jodoh sama aku." Ucapku panjang lebar sambil berangan-angan.

 

Bel waktu istirahat pun tiba,siswa siswi berbondong-bondong ingin memanjakan perut yang sudah kerocongan itu.

“Yuk kekantin” Ucap sisil

“yuk.” Ucap riri dengan semangat

“Kalian duluan aja deh,aku mau ke toilet dulu.” Ucapku sambil memasukan buku kedalam tas.

“Yaudah nanti nyusul ya?.” Ucap riri

“Ya,nanti aku nysul kalian.” Ucapku melangkah keluar kelas

Aku berjalan melawati lorong lorong kelas dengan santai. Setelah dari toilet aku melihat Regal berduaan dengan Ratu kakak kelas yang aku benci. Aku mengguping pembicaraan mereka, tanpa sadar air mataku menetes dengan cepat dan berlari dengan cepat meninggalkan sepasang kekasih yang baru saja jadian didepan ku.

 

Sisil dan Riri binggung melihat aku dengan mata yang sembab ini.

“Faras, kamu kenapa?.” Ucap riri sambil memelukku.

“Regal sama Ratu sudah jadian.” Ucapku terbata-bata.

“Udahlah Ras, cari aja yang lain masih banyak kok yang mau sama kamu.” ucap sisil.

Sepulang sekolah kurebahkan tubuhku di  ranjang yang empuk ini. Kutatap langit-langit kamarku.entah sejak kapan air mataku menetes mengingat kata-kata yang diucapkan Regal untuk Ratu. Aku bertekad untuk mengubur perasaanku pada lelaki yang kucintai itu.

No comments